Sabtu, 23 Juni 2012

Jakarta, Rapuh di Masa Senja-nya



Halo, selamat pagi semuanya. Semoga akhir pekannya berkesan ya :)

Pagi ini gue mau sedikit ngebahas JAKARTA, kota yang udah berumur hampir 5 abad ini. Disini gue mau ngebahas hal-hal yang gue rasa udah gak wajar sama kota yang mungkin aja nanti jadi tempat buat ngasih makan anak-anak gue.

Satu hal yang mau gue sorot di Jakarta itu.... Iya, macet!! Macetnya ngelebihin perjalanan aku masuk ke hati kamu #GakFokus

Gue rasa macet itu malah udah jadi budaya baru di Jakarta. Loh kenapa ky? Iya, lo liat aja hal kayak gini itu hampir setiap hari lo lihat atau merasakan sendiri di Jakarta




Iya? Bener hampir setiap hari lo gondok kegerahan di angkot karena macet atau motor dan mobil lo sampe rumah banyak yang lecet karena macet? Nah, coba kalian bandingin dengan ini....

Tari Topeng betawi



Ini udah hampir punah brohhh, udah kereplace sama budaya baru Jakarta. Macet!! Jakarta itu satu-satunya kota di Indonesia yang punya gap besar saat pagi hari dan siang hari. Gap dalam hal apa? Penduduk, penduduk jakarta pagi hari itu berkisar 8 jt orang, dan saat siang membengkak jadi 12 jt orang. Makanya, macet itu makin gak kehindar. Belum lagi populasi angkutan umum yang udah 'over' ketemu sama populasi kendaraaan bermotor juga 'over'. Yasudah, skak! Ok, kita ganti topik dulu. Karena gue mau lebih fokus ke dalam budaya. Pusing ngurusin macet!!


Pfffttttt........

Ok, masuk dalam hal budaya. Jakarta itu sebenarnya kota paling multi-kultur di Indonesia. Jutaan penduduknya itu rata-rata perantau dan pastinya 'ngebawa' budaya mereka sendiri. Lihat aja, banyak kok pentas-pentas seni di pinggiran jalan yang nunjukin bagian budayanya. Pernah lihat orang main kuda lumping di pinggir jalan demi recehan? Nah, itu salah satunya. Gue rasa orang Jakarta terlalu 'tolerir' ngebiarin banyak orang bawa budayanya sampai lupa budaya sendiri. Orang Jakarta malah sibuk datengin band-band luar negri, ini bukannya gue sentimen karena gak bisa nonton band luar favorit gue loh ya haha

Cuma kaum minor yang terus berjuang ngejaga budaya jakarta, budaya betawi. Minor dalam hal kuantitas loh ya...... Iya, sedikit jumlahnya. Dan lucunya, kaum minor itu bukan orang asli jekardaaaaaaaaaaahh! Seperti gambar tari topeng yang gue paparin di atas, tari itu hampir punah sebelum ibu 'siapa gue lupa namanya' tertarik dan akhirnya ngebuat sanggar. Ibu itu berasal dari jogja men! Wadeuhhhhhhh... Kemane abang, enyak, encing, babe asli jakarte yakkk?

Apa mereka terbuai sama kerja keras Bang Ali Sadikin yang bikin jakarta jadi kota metropolis kayak sekarang ini? Sampai-sampai lupa akan jati dirinya.

Jakarta butuh perombakan dari akar, bukan cuma lapis atasnya. Jakarta butuh pemimpin yang explicit, bukan pemimpin yang talkative tapi gak aktif. Secara umum, kaum pemerintahan memang begitu. Mereka banyak bicara di media kayak artis tapi tanpa bukti nyata di lapangan. Jakarta itu kota dengan APBD paling besar, agak aneh kalau kemajuan dan penyelasain masalah di jakarta tetap stuck, kemana biaya trilyunan itu??
Harusnya pemimpin sekarang belajar dari Era Ali Sadikin yang memaksimalkan kekurangan, dan step by step. Tidak seperti pemimpin sekarang yang mengobral janji, didukung oleh 'support' penuh dalam hal biaya dan SDM. Tapi apa? Nihil. Memang, kita harus sabar kalau mau mengurai masalah Jakarta keseluruhan. Tapi setidaknya biaya APBD trilyunan itu gak sia-sia, atau dipakai untuk memperkaya kaum 'tikus berdasi'. Karena faktanya, pemimpin jaman sekarang ngutamain kepentingan politik dari pada rakyat. Dengan biaya APBD segitu, harusnya Jakarta sudah bisa menggratiskan sekolah 12 tahun. Karena alokasi pendidikan di jakarta juga paling besar dan WOW. Sekitar 26% dari 36 T APBD jakarta. Itu cukup banget buat gratisin sekolah. Bukannya biaya Cleaning Service malah digedein, yakali biaya CS sampe 2,6 miliar HHH

Yasudahlah, semoga pemimpin Jakarta di masa yang akan datang lebih berani dan gila ngambil action. Semoga Ibu Kotaku bisa berseri lagi.... Semoga orang jakarta gak lupa kalau monas itu bukan maskot Jakarta.

"Emang maskotnya apa ky?????" Cari di google!!
FYI, gue bukan orang jakarta.

Ok, selamat ulang tahun Jakarta!! (telat banget ya) Best wishessssssssss..... 

1 komentar: