Senin, 13 Agustus 2012
Bukan kamu lagi
Iya, aku pernah terlalu bodoh
Terlalu naif...
Pikirku, selalu saja kamu yang terbaik
Padahal... kamu sudah jadi cermin retakku
Aku perbaiki, aku pun luka ..
aku berkaca, hasilnya tak padu
Tapi tenang saja, tidak sedikit pun aku menyesal
Aku bersyukur, kamu mengajariku banyak
Aku jadi tau, tangis hanya pantas untuk kamu
kamu yang menghargaiku, bukan kamu
Aku mengerti, kamu ada untuk membuatku lebih baik
Iya, lebih baik dengan kamu yang sekarang
bukan kamu...
Dulu, kamu rumahku... nyaman memang
tapi sayang, kamu sengaja merapuhkan atapmu
agar aku pindah, agar aku pergi, iya bukan?
yasudah, aku bisa apa?
dengan langkah gontai, aku pun keluar dari zona-mu
selangkah, dualangkah, aku pun membiasakan diri
membiasakan jauh dari zona nyamanku
sampai akhirnya... Tuhan malah mendekatkanku lagi
menemukanku dengan zona itu lagi
zona nyamanku..
yang sudah bukan kamu lagi
Tidakkah kamu biarkan aku
Tidakkah kamu biarkan ranjang tidur jadi panggung istirahatku?
Bukan saksi keluh rinduku
Tidakkah kamu biarkan aku memikirkan esok?
Bukan kamu yang sudah rongsok
Yang sudah rusak, tapi pernah ku rawat
Tidakkah kamu biarkan aku, bertemu hal baru?
Bukan kamu, sebab semua perihku
Alasan setiap duka ku
Atau... kamu ini barang antik?
Sudah usang pun, tetap saja ku jaga
Iya, kamu.. Tidakkah kamu ingin pergi dari hidupku?
Oh, iya... kamu memang sudah pergi sejak lama
Ini.. kedunguanku saja, yang tetap menyimpanmu, sampai-sampai...
Aku terlalu nyaman disakiti
Seperti keledai saja, sudah tau akan jatuh masih saja terjatuh, ah bodoh...
Belum cukupkah ini?
Ini perih... entah, sudah berapa luka yang aku tahan di hati
tertahan khilaf, pelindung kesalahanmu
Iya, kamu, kenangan, tidakkah kamu biarkan aku bahagia?
Aku mohon, sedikit saja...
Sebentar saja...
Sekejap saja....
Bukan saksi keluh rinduku
Tidakkah kamu biarkan aku memikirkan esok?
Bukan kamu yang sudah rongsok
Yang sudah rusak, tapi pernah ku rawat
Tidakkah kamu biarkan aku, bertemu hal baru?
Bukan kamu, sebab semua perihku
Alasan setiap duka ku
Atau... kamu ini barang antik?
Sudah usang pun, tetap saja ku jaga
Iya, kamu.. Tidakkah kamu ingin pergi dari hidupku?
Oh, iya... kamu memang sudah pergi sejak lama
Ini.. kedunguanku saja, yang tetap menyimpanmu, sampai-sampai...
Aku terlalu nyaman disakiti
Seperti keledai saja, sudah tau akan jatuh masih saja terjatuh, ah bodoh...
Belum cukupkah ini?
Ini perih... entah, sudah berapa luka yang aku tahan di hati
tertahan khilaf, pelindung kesalahanmu
Iya, kamu, kenangan, tidakkah kamu biarkan aku bahagia?
Aku mohon, sedikit saja...
Sebentar saja...
Sekejap saja....
Minggu, 12 Agustus 2012
Sunyi, temanku.
Dalam hening yang gelap ini, aku pikir aku sendiri
tapi ternyata tidak, ada kesunyian yang memeluk di ruang sepi ini
saat aku mulai termanjakan sepi, selalu saja siluet kenangan darimu berlarian di benak
Ah! kesal aku jadinya, padahal hanya siluet, bukan bentuk konkrit kenangan sakit itu
tapi tetap saja..... hati kecil tidak pernah akur bertemu itu, padahal aku sudah janji
iya, aku sudah janji untuk tidak mempermasalahkan itu, tapi apa?
setiap malam sebelum ditenggelamkan kantuk, hatiku selalu saja mengorek itu lagi..
lalu... sakit lagi
lalu aku diam panjang, hening.... lalu, sunyi pun datang
tidak, sunyi beda dengan sepi
saat sunyi datang, bukan lamun panjang yang hinggap
tapi, kekhusyuk-an panjang yang menyapa
tentu saja denganNya, Tuhan semesta ini
sunyi mengajariku banyak, padahal ia diam
sunyi memberitahuku, jika aku terus begini, maka aku telah mendustakan nikmatNya
sunyi bilang, jika aku tak kunjung melupakan
bagaimana aku bisa mendapatkan?
aku mengangguk pelan......
aku menengadah ke atas, tanganku kuangkat sedikit
aku meminta dia yang menyakiti dimaafkan
aku meminta kesalahanku yang menyakiti dimaafkan
lalu, aku berterima kasih karena masih diberi kesempatan
iya, kesempatan menyampaikan bait pendek doa ini
sunyi, dia diam tapi tegas
dia tak terlihat tapi terasa
dia ramai tapi tak bicara
dia tidak menceramahi
tapi buat aku dekat denganNya
dia temanku, sunyi.
SEKARANG SETELAH DITEMANI SUNYI AKU SUDAH LUPA GALAU, TERIMA KASIH SUNYI!!! #terTongFang
hahaha maaf jelek, ngasal dan dadakan :p
Langganan:
Postingan (Atom)